Kamis, 02 April 2009

Tuhan, anak kls 6 SD & si ateis

Di sebuah sekolah dasar, seorang guru SD berkata kepada anak2 muridnya kelas 6 SD, “Apakah kalian melihat diri saya?”
Mereka menjawab,”Ya”.
“Dengan begitu berearti saya ada”, kata sng guru.
“Apakah kalian melihat papan tulis itu?”tanyanya lebih lanjut.
”Ya”
”Berarti meja itu ada,” kata sang guru
“Apakah kalian melihat Tuhan?” tanyanya lagi
”Tidak”
”Itu berarti Tuhan tidak ada.”
”Selanjutnya seorang murid yang cerdas berdiri dan bertanya, ”Apakah kalian melihat akal guru kita?”
Mereka menjawab, ”Tidak.”
”Dengan demikian, akal guru kita tidak ada.”
(diambil dari buku Allah Subhanahu wa Ta’ala karangan Said Hawwa)

Anekdot itu nunjukin betapa tertipunya kita kalo cuma ngandalin indra kita....
Dg alat indra kita yang serba terbatas mana bisa kita pgn liat Allah secara langsung...
Ketololan itu ditunjukin oleh orang2 sblm kita, orang2 kafir, kaya kaum Yahudi yang diakuin kepinteran oleh kita tapi betapa tololnya mereka selalu bertanya dan pengen liat kehadiran Allah secara langsung...

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang[50], karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya[51]". (QS. Al-Baqarah: 55)
[50]. Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala.
[51]. Karena permintaan yang semacam ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar halilintar sebagai azab dari Tuhan.

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata." Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi[374], sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. (Q.S. An-Nisaa’: 153).
[374]. Anak sapi itu dibuat mereka dari emas untuk disembah

Itu cerita karena ketololan mereka yang ga lama ditinggal Nabi Musa yang menjemput wahyu di Bukit Thur, udah pada kafir lagi dg bikin dan nyembah patung anak sapi yang dibikin dari emas itu... Mereka ”lupa” kalo Allahlah yang nyelamatin mereka dari kekejaman Fir’aun yang ditenggalamin di Nil... padahal katanya mereka ”pinter” tapi kenapa nyembah barang buatan tangan mereka sendiri??? Hohoho...

Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya[73], dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah: 92)
[73]. Maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur yang terletak di Sinai, sesudah didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat.
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak mentaati". Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat[74] perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). (QS. Al-Baqarah: 93).

Mm, alat indra, akal, kadang suka nipu kita...
Pengen ngerasain kehadiran Allah dg nyata, pengen merasionalkan wujud Allah...

Selalu bertanya yang nunjukin ”kepintaran” kita ato malah sifat ngeyel (pembangkang) seperti yang ditunjukkin kaum Yahudi, yang sifat curiousnya justru malah bikin nyusahin diri mereka sendiri...
Kalian mungkin inget dg kisah kaum Yahudi yang minta tlng nabi Musa AS spy Allah SWT kasihtau siapa pembunuh salah seorang diantara mereka?... kisahnya itu diabadikan dalam kisah ttg penyembelihan sapi betina yang ada dalam Al-Qu’an Surat Al-Baqarah ayat 67 – 73:

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (QS. Al-Baqarah: 67).
[61]. Surat ini dinamai surat Al Baqarah (sapi betina) karena mengandung kisah penyembelihan sapi.
[62]. Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.

Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".(QS. Al-Baqarah: 68).

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya." (QS. Al-Baqarah: 69).

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)." (QS. Al-Baqarah: 70).

Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu[63]. (QS. Al-Baqarah: 71).
[63]. Karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya.

Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (QS. Al-Baqarah: 72).

Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti[64]. (QS. Al-Baqarah: 73).
[64]. Menurut jumhur mufassirin ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani Israil. Masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh sapi itu.


Entahlah... saya jadi mikir, kalo Allah teh nyiptain akal kita yang dibilang jadi kelebihan kita atas makhluk-Nya yang lain, juga sebagai ujian kita... Makhluk Allah yang lainnya mungkin dg tanpa akal mereka tunduk dan patuh bertasbih dan beribadah dg caranya maing2 tanpa mikir2, tanpa protes, tanpa usaha untuk ngelak... Lah kita? Dg akal kita jadi jarang inget ma Allah, sibuk mikir ini-itu, ngurus ini-itu ga jelas.... Untung ya perintah ke kita untuk inget Allah dg sholat lima waktu ga jd didiskon lagi....
Apa jadinya kita di akherat sama kalo perintah sholatnya cuma 2 kali???
Wallahu a’lam, ini adalah sebuah peringatan untuk diriku sendiri...
Maaf kalo ada yang ga berkenan....

Cemara, Kamis cerah ceria 26 Maret 2009, 29 Rabiul Awal 1430H

Tidak ada komentar: