Kamis, 02 April 2009

Nikmat & Ikhlas

Hasil pembelajaran dr ceramah yg disampaiin Aa Gym…
Nikmat biasanya diartiin dg kebahagiaan… nikmat karena kita mendapatkan apa yang kita inginkan
Tapi mnurut slh 1 guru saya ini nikmat itu bukan itu… nikmat tuh manakala kita dihadapkan pada suatu perstiwa yang membuat kita semakin dekat dg Allah WST. Itulah nikmat yang sebenarnya…
Mm, mungkin masalah yang 1,5 tahun ini saya alamin, semakin mmuncak di akhir tahun kmrn n puncak tertingginya 3 bulan terakhir ini merupakan kenikmatan itu….
Kata Aa Gym juga (kl g salah), Allah menyukai kalo hambanya semakin dekat dg-Nya…
Ada hamba yang mdpt ujian/ musibah kmd diselesaikan ujian/musibah tersebut dan hamba itu bersyukur dan semakin deket dg Allah pasca ujian tsb selesai dilaluinya  maka Allah suka dg sikap hamba-Nya ini
Ada juga hamba yang mdpt ujian/ musibah kmd saat ujian/musibah itu menderanya dia semakin dekat dg Allah  dan Allah menyukai hal itu.. hamba itu tetap mendapat ujian karena dg ujian ini si hamba mjd semakin dekat dg Allah.
Saya jd ngerasa kalo saya teh sdg di posisi hamba-Nya yg ke-2 ini. Apa Allah dzolim??? Saya rasa engga. Dan emang pastinya engga (di Qur’an pun di sebutin kl yang mdzolimi mereka tuh hamba-Nya itu sendiri. Allah g pernah ngedzolimin hamba-Nya (Q.S. Yuunus 44). Segambreng apapun dosa hamba-Nya tetep aja Allah baikin, slh 1 buktinya sll dikasih oksige gratisan n sel2 di tubuh hambanya itu masih berfungsi). Balik lagi…
Saya ngerasa jangan2 mnrt Allah, saya tuh kl dikasih kelapangan dan dikash kptsn yang mnyenangkan hati saya, saya bakal lupa bsyukur, kufur nikmat, terlena ma kebahagiaan itu… Terus terang saya jd sedih, perasaan nyampur aduk ga jelas gitu. Sya brusaha mlihat diri saya sendiri dg objektif, tapi sptnya sy memang spt itu… masyaAllah…
Ya Allah, saya ikhlas (atau mgkn msih di taraf berusaha ikhlas) mengembalikan semuanya kpd-Mu….
Apapun yang Engkau mau, asal itu adalah yang Engkau ridhoi untuk saya, insyaAllah saya akan menerimanya… Mungkin awalnya akan berat. Akan terasa sakit yg amat sangat, tapi insyaAllah saya akan kuat menjalaninya... Apapun yang Engkau asal Engkau ridho, saya jabanin….
Cinta egois, cinta saya kepada “dunia (makhluknya, lawan jenis, keluarga, materi, akademis, dll)”, sptnya tarbiyah terbesarnya adalah ini….
Memilih cintanya Allah atau cintanya saya ke makhluk-Nya…
Sebuah pelajaran keimanan “Laa ilaaha illallah...” dasar pokok keimanan, tauhid!
Meng-Esakan hanya Allah yang satu di atas tuhan-tuhan kita yang lain, di atas cinta-cinta kita yang lain.
Karena yang patut dicintain hanya Allah..... hanya Allah yang harusnya mjd Tuhan (yg paling dicintain) kita
Teringat ceramah seorang ustad; “ONLY YOU ALLAH”.... itulah makna surat Al-Ikhlas…. Seharusya cuma Allah yang ada di hati setiap mukmin....
Pelajaran kehanifan seorang hamba dan rasul Allah, teladan umat, bapak para rasul, Ibrahim AS, yang tetap memilih dan menomorsatukan cintanya kepada sang Khaaliq dg mengorbankan cinta-cintanya yang lain, istrinya, Siti Hajar, juga anaknya, Ismail AS, yang sangat dicintainya...
Ya Rob saya tau betapa buruknya amalan-amalanku, betapa kotor hatiku, tapi hamba mohon agar hamba disanggupkan untuk menjalani dg ikhlas apapun yg Engkau tetapkan untuk diri hamba....
”Robbanaa maa kholaqta haadzaa baathilaa...”
(Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia),
Kalo bnr, slh satu hikmah yang mo Allah tunjukin ke saya tu tnyta ujian ini adalah ujian keimanan level satu  ya ampun... parah bgt ya? Umur dah hampir 27 thn ujiannya keimanan yang level satu... Allah tolong saya. Luluskan saya ya????.....


Q.S At-Taubah: 24 :
Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
12 Maret 2009

Tidak ada komentar: